Wataktokoh indera bangsawan dalam kutipan hikayat indera bangsawan adalah sebagai berikut: - Patuh kepada kedua orang tua. - Amanah dalam melaksanakan perintah Baginda Raja untuk mencari buluh perindu. - Pantang menyerah sehingga dia berhasil mendapatkan buluh perindu dan berusaha melawan raksasa Buraksa.
Berikutanalisa yang menjadikan Hikayat Indera Bangsawan termasuk dalam prosa lama. - Struktur cerita pada Hikayat Indera Bangsawan Kepahlawanan karena di lihat dari ceritanya "Ratna Sari menerangkan bahwa negerinya dikalahkan oleh Garuda. Dengan segera Syah Peri mengeluarkan dayang-dayang. Tatkala Garuda itu datang, Garuda itu dibunuhnya."
Berikuturaian analisis unsur intrinsik hikayat indera bangsawan. 1. Tema Hikayat Indera Bangsawan Tema hikayat indera bangsawan adalah usaha kerja keras dan perjuangan dua putra raja dalam membuktikan kepantasannya meneruskan takhta raja. 2. Tokoh Hikayat Indera Bangsawan
A Karakteristik Hikayat Indera Bangsawan 1. Anonim, yaitu tidak dikenal nama pengarangnya. 2. Istana sentris, yaitu mengisahkan tokoh yang berkaitan dengan kehidupan istana / kerajaan. 3. Bersifat statis, artinya tidak mengalami perubahan atau perkembangan. 4. Bersifat komunal, artinya menjadi milik masyarakat. 5.
HikayatIndera Bangsawan mengisahkan mengenai raja Indra Bungsu yang berada dalam dilema mengenai yang mana dari dua anak kembar lelakinya Syahpri dan Indra Bangsawan akan dijadikan penggantinya. Raja Indra Bungsu kemudiannya bermimpi bahwa yang memperoleh alat musik buluh perindulah akan diangkat jadi penggantinya. Unsur Intrinsik : Ø
lirik maula ya sholli wasallim daiman abada az zahir. On 07 Jun 2021 Hikayat Indera Bangsawan merupakan karya sastra yang ditulis oleh Muhammad Bakir dalam bentuk prosa berbahasa Melayu dengan tulisan Arab-Jawi pada 4 September 1894. Hikayat Indera Bangsawan adalah sebuah cerita petualangan keberanian dan kegagahan Indra Bangsawan dalam menyelamatkan Ratna Sari Bulan dari kejahatan seorang raksasa bernama Buraksa. lndra Bangsawan adalah putra Maharaja Indra Bungsu, penguasa Kerajaan Kobat Syahri. Indra Bangsawan mempunyai saudara kembar bernama Syahperi. Syahperi lahir bersama anak panah, sedangkan Indra bangsawan lahir bersama sebilah pedang. Kedua bersaudara ini dibekali ilmu mengaji memiliki kesaktian yang sama hebatnya. Pada suatu malam, Maha raja Indra Bungsu bermimpi melihat putri-putri cantik yang sedang memainkan alat musik buluh perindu. Selanjutnya, Maharaja Indra Bungsu memerintahkan kedua putranya untuk mencari apa yang dilihatnya dalam mimpinya itu. Indra Bangsawan dan Syahperi berada di sebuah hutan mereka terpisah akibat hujan badai. Syahperi sampai di negeri bernama Anta Berahi dan berhasil menyelamatkan Putri Ratna Sair, akhirnya menikah. Indra Bangsawan sangat sedih ditinggalkan oleh kakaknya di dalam hutan. Sampai di sebuah gua dia bertemu dengan nenek raksasa dan mengangkatnya sebagai cucunya. Sang nenek raksasa bercerita bahwa negeri tempat tinggalnya bernama Anta Beranta, di wilayah kekuasaan Negeri Anta Pramana. Raja negeri tersebut, Maharaja Kibar, takluk kepada Buraksa dan harus membayar upeti berupa anak-anaknya. Jika Maharaja Kibar tidak memberikan anaknya sebagai santapan Buraksa, dan negerinya akan dihancurkan. Maharaja Kibar mempunyai seorang putri yang benama Tuan putri Ratna Sari Bulan. Setiap malam sang putri menangis memikirkan dirinya yang akan dijadikan persembahan kepada Buraksa. Sampai akhirnya mata Tuan putri Ratna Sari Bulan sakit. Baginda Raja lalu memerintahkan kesembilan anak raja untuk rnencari susu harimau yang dapat menyembuhkan penyakit putrinya, namun yang berhasil menemukannya adalah Indra Bangsawan. Setelah tuan putri sernbuh, tibalah saat dirinya menjadi persembahan kepada Buraksa. Akan tetapi, dengan kesaktiannya, Indra Bangsawan dapat menyelamatkannya dan berhasil membunuh Buraksa. Sebagai bukti, Indra Bangsawan membawa mata, hidung, dan telinga Buraksa ke hadapan Maharaja Kibar. Sesuai dengan janjinya, Maharaja Kibar menikahkan Ratna Sari Bulan dengan lndra Bangsawan yang telah kembali ke wujud semula. Selain itu, Indra Bangsawan pun bertemu dengan saudara kembarnya, Syahperi.
Unsur unsur intrinsiktema, alur, tokoh, latar dan amanat pada hikayat 1. Tema pada” Hikayat Indera Bangsangwan” adalah kehebatana saudara kembarSyah Peri dan Indera Bangsawan dalam menghadapi musuh sebelum mencapai kebahagiaan. 2. Latar Latar tempat negeri kobat syahrial, di hutan, disebuah taman, di gua dan di negeri antah berantah. Latar waktu Peristiwa dalam kutipan hikayat terjadi pada keseluruhan waktupagi,siang, sore, dan malam. Latar suasana bahagia dan sedih. 3. Alur Alur pada hikayat tersebut adalah alur maju. Alasannya karena hikayat menceritakan awal raja Indra Bungsu yang tidak memiliki anak, indra bangsawan diasuh oleh raksasa dan dianggap sebagai neneknya sampai akhirnya indra bangsawan menyamar menjadi jelek sebagai si hutan masuk di kerajaan antah berantah. Dengan kepandaian yang dimiliki indra bangsawan , buraksa dapat dikalahkan. Pada akhirnya indra bangsawan dihadiahi oleh raja antah berantah utuk menjadi suami Putri Kemala Sari. 4. Tokoh dan penokohan a. Tokoh syaah Peri besifat baik hati dan suka menolong. b. Indera Bangsawan besifat licik dan suka menghalalkan cara untuk mencapai hal yang diinginkan. c. Tokoh raja Indra Bungsu dan Tuan Putri Sitti Kendi memiliki sifat sabar dan suka berikhtiar kepada tuhan untuk mendapatkan keturunan. d. Tokoh Raja Kabir memilikih sifat mudah menyerah dan takluk pada musuh. e. Tokoh Garuda dan Buraksa memiliki sifat jahat. f. Sifat tokoh Putri Ratna Sari dan Putri Kemala Sari tidak tergambar secara jelas. Kedua putri tersebut merupakan korban dari kejahatan Garuda dan Buraksa. 5. Amanat Amanat yang terdapat pada hikayat di atas yaitu; 1. Ingatlah kepada tuhan apabila kita dalam kesusahan. 2. Tolonglah orang yang mengalami kesusahan. 3. Jangan berbuat curang untuk mendapatkan segala keinginan. Nilai – nilai yang terkandung dalam hikayat trsebut dan hubungannya dengan nilai – nilai massa kini yaitu a. Nilai religi, hal ini dibuktikan dengan beberapa peristiwa yang dilakukan beberapa tokoh. Contohnya , melakukan pembacaan doa kunut, membagikan sedekah kepada fakir miskin, dan berpasrah kepada Allah. Hubunganya dengan nilai masa kini yaitu pembacaan doa kunut kurang dilaksanakn apalagi orang- orang metropolitan, mereka hanya menganggap itu adalah budaya pada nenek moyang mereka. b. Nilai moral yang pantas dan tidak pantas untuk dicontoh. Perbuatan yang dicontoh yaitu menolong sesama yang mengalami kesuliata. Perbuatan yang tidak pntas dicontoh yaitu perbuatan Indera Bangsawan yang menipu beberapa raja.
Unsur Intrinsik Cerita Hikayat Indera Bangsawan. Hikayat indera bangsawan ditulis olehdahlanforum di/pada juni 9, 2009 tersebutlah perkataan seorang raja yang bernama indera. Maka pada suatu hari, ia pun menyuruh orang membaca doa kunut dan sedekah kepada fakir dan Hikayat Indera Bangsawan dan Ulasan Lengkapnya 2021 PosKata from susunan kalimat, pilihan kata dan ekspresi bahasa. Tema pada” hikayat indera bangsangwan” adalah kehebatana saudara kembar syah peri dan indera bangsawan dalam menghadapi musuh sebelum mencapai kebahagiaan. “hikayat indera bangsawan” berkisah tentang perbuatan baik dan buruk yang pasti akan mendapat balasan Dari Negeri Kobat hikayat ini cerita dalam bahasa sangsekerta, yang bernama mahaummagajataka. Cerita rekaan, contoh hikayat malim dewa. Pusat pengisahan dapat diartikan juga sebagai cara penyampaian cerita, gagasan, ide, atau kisahan dalam cerita Demikian, Tema Dari “Hikayat Indera Bangsawan” Adalah Akibat Dari Suatu mengidentifikasi ciri hikayat sebagai bentuk karya sastra lama 2. Raja indra bungsu kemudiannya bermimpi bahwa yang memperoleh alat musik buluh perindulah akan diangkat. Tema kunci kesuksesan adalah Komunal, Artinya Menjadi Milik statis, artinya tidak mengalami perubahan atau perkembangan. Contoh hikayat melayu asli, diantaranya yaitu Hikayat indera bangsawan ditulis olehdahlanforum di/pada juni 9, 2009 tersebutlah perkataan seorang raja yang bernama Merupakan Gagasan Utama Yang Disampaikan Dalam kisi kisi unas 2015 teknologi. Menggunakan semua waktu yaitu pagi, siang, dan malam karena memiliki alur yang maju. Unsur intrinsik dalam hikayat si miskin. Unsur Unsur Intrinsik Tema, Alur, Tokoh, Latar Dan Amanat Pada HikayatTema pada” hikayat indera bangsangwan” adalah kehebatana saudara kembar syah peri dan indera bangsawan dalam menghadapi musuh sebelum mencapai kebahagiaan. Hikayat berdasarkan asalnya ini dibagi menjadi beberapa jenis, yang diantaranya sebagai berikut Anonim, yaitu tidak dikenal nama pengarangnya.
Sinopsis Hikayat “Indera Bangsawan” Hikayat Indera Bangsawan mengisahkan mengenai raja Indra Bungsu yang berada dalam dilema mengenai yang mana dari dua anak kembar lelakinya Syah peri dan Indra Bangsawan akan dijadikan penggantinya. Raja Indra Bungsu kemudiannya bermimpi bahwa yang memperoleh alat musik buluh perindulah akan diangkat jadi penggantinya. Kedua putra raja itu lalu pergi mengembara tetapi berpisah karena ribut. Syahpri menjumpai sebuah bangunan besar yang dihuni oleh puteri Ratna Sari bersama dayangnya. Putri Ratna telah dicolek oleh garuda setelah negerinya dihancurkannya, yang lalu menikah dengan Syah peri. Sementara Indra Bangsawan tersesat di gua yang dihuni raksasa, kemudian keduanya bersahabat. Raksasa itu memberi azimat yang dapat mengubah rupa Indra Bangsawan. Ia kemudian mengabdi kepada raja negeri itu yang sedang mengadakan sayembara bagi siapa yang dapat melenyapkan Buraksa yang mengancam negeri itu dengan meminta putra dan putrinya. Barang siapa yang berhasil akan dikawinkan dengan sang putri. Buraksa berhasil dilenyapkan Indra Bangsawan. Setelah menangguhkan pernikahannya, atas bantuan sahabat raksasa, Indra berhasil memperoleh buluh perindu yang dicari dan kemudian melangsungkan pernikahannya. Ketika suami-istri hendak berangkat ke negeri Indra, tiba-tiba ia jatuh sakit parah akibat perbuatan saudara perempuan Buraksa. Syahpri yang mendengar berita itu, menyusul saudara dan berhasil menyembuhkannya. Setelah Indra Bangsawan menggantikan ayahnya, Syahpri diberi batu azimat oleh saudaranya itu sebagai balas budi dan diciptakannya sebuah negeri lengkap dengan rakyatnya. Kedua saudara itu hidup damai berdampingan. Unsur Intrinsik Hikayat “Indera Bangsawan” Ø Tema Kerajaan, tentang kehebatan Syah Peri dan Indra Bangsawan dalam menghadapimusuh. Ø Alur Maju, karena dimulai dari seorang raja yang bernama raja Indra Bungsu yang tidakmemiliki anak, Indra Bangsawan diasuh oleh raksasa dan dianggap sebagai neneknyadan sampai akhirnya Indra Bangsawan menyamar menjadi sebagai Si Hutan masuk kekerajaan antah berantah. Dan dengan kepandaiannya buraksa raksasa dapatdikalahkan. Kemudian Indra Bangsawan dihadiahi oleh raja antah berantah untukmenjadi suami Putri Kemala Sari. Ø Penokohan a. Syah Peri Baik hati dan suka menolong; dia menolong Puteri Ratna Sarib, b. Indera Bangsawan Pemberani dan pantang menyerah; dia dapat mengalahkan buraksa raksasa,. c. Raja Indra Bungsu Sabar dalam menghadapi ujian; selalu berdo’a memohon kepada Allah untuk diberikan putra. d. Tuan Puteri Sitti Kendi sabar dan tawakal dalam menghadapi ujian; selalu berdo’a memohon kepada Allah untuk diberikan putra, Sayang dan perhatian terhadap kedua putranya; Kedua putranya dididik dengan baik sehingga tumbuh dengan dengan akhlak dan perilaku yang baik. e. Raja Kabir Mudah menyerah dan mudah takluk pada musuh; Raja Khabir takluk pada Buraksa raksasa. f. Raksasa Garuda Jahat; menyerang Negara Putri Ratna Sari. g. Raksasa Perempuan Suka menolong; Banyak memberikan pengalaman baiknya, memberikan ilmu-ilmu, memberikan buluh perindu, dan memberikan sebuah senjata berupa sarung kesaktian untuk melawan Buraksa kepada Indera Bangsawan. h. Raksasa Buraksa Jahat; Telah meluluh lantahkan Negara yang dipimpin Raja Kabir. i. Putri Ratna Sari Suka Menolong; menolong dayang-dayangnya dari serangan Raksasa Garuda dengan bersembunyi di dalam gendang. j. Putri Kemala Sari Patuh kepada kedua orang tua; Mau dijadikan upeti oleh sang Ayah, Raja Kabir. Ø Sudut pandang Orang ketiga sebagai pencerita karena serba tahu Ø Latar Latar tempat Negeri Kobat Syahrial, di hutan, di sebuah taman, dan di negeri antah berantah. Latar waktu Pagi, siang, sore, dan malam dalam hikayat ini terjadi pada keseluruhan waktu. Latar suasana Bahagia 1. Syah peri dan Putri Ratna Sari beserta dayang-dayangnya selamat dari serangan raksasa Garuda yang telah dikalahkan Syah Peri; 2. Indra Bangsawan dapat mengalahkan raksasa Buraksa dan hidup bahagia bersama Putri Kemala Sari; 3. Indra Bangsawan berhasil mendapatkan buluh perindu yang diinginkan ayahnya, dan kembali ke Negeri Kobat Syahrial dengan selamat; 4. Indra Bangsawan dinobatkan Menjadi Raja Kobat Syahrial menggantikan ayahnya; dan Syah Peri dengan kerajaannya. Sedih Di tengah perjalanan dalam mencari buluh perindu Syah Peri dan Indra Bangsawan terpisah karena angin topan, hujan lebat dan awan yang gelap gulita. Pada saat itu Putri Ratna Sari diserang raksasa Garuda, dan Negara Raja Kabir diserang raksasa Buraksa, dan pada saat Indra Bangsawan terjatuh sakit. Ø Amanat ü Hendaklah kita tidak mudah untuk menyerah. ü Hendaklah kita selalu bersikap sportif dan jujur. Ø Gaya Bahasa Majas Metafora Unsur Ektrinsik Hikayat “Indera Bangsawan” Hal ini dibuktikan oleh beberapa peristiwa yang dilakukan beberapa tokoh, contohnya melakukan pembacaan doa qunut, membagikan sedekah kepada fakir miskin, dan berserah pada Allah. Hubungan dengan masa kini yaitu pembacaan doa qunut kurang dilaksanakan, apalagi orang orang menganggap itu hanya budaya nenek moyang mereka Saling menolong sesama Tidak mudah menyerah, selalu berusaha, sportif, jujur dan menghargai usaha orang lain Pada jaman dahulu masih ada perjodohan dan kepercayaan akan kesaktian benda
Kamu suka membaca cerita hikayat melayu? Sudah pernah membaca cerita hikayat Indera Bangsawan yang memiliki kisah menarik? Jika belum, langsung saja baca artikel ini! Hikayat adalah karya sastra lama Melayu yang bersifat rekaan, keagamaan, atau historis. Ada banyak cerita hikayat yang memiliki kisah menarik, salah satunya adalah Indera hikayat ini mengisahkan tentang seorang raja yang memiliki dua putra mahkota. Karena keduanya sangat baik dan bijak, sang raja bingung hendak menyerahkan tahtanya pada dengan kelanjutan kisahnya? Tak perlu berlama-lama lagi, langsung saja simak cerita hikayat Indera Bangsawan di bawah ini. Tak hanya kisahnya saja, unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menariknya juga telah kami Hikayat Indera Bangsawan Alkisah, pada zaman dahulu, ada sebuah Kerajaan Kobat Syahril yang megah dan mewah. Raja yang memimpin kerajaan itu bernama Raja Indra Bungsu. Ia adalah seorang raja yang sangat bijaksana dan adil dalam bertindak. Rakyat di Negeri Kobat Syahril hidup dengan aman, bahagia, dan sentosa, karena sang raja selalu memperhatikan mereka. Sang raja memiliki istri yang juga baik hati dan parasnya sangatlah cantik. Kecantikannya sangat termahsyur hingga ke mancanegara. Wanita itu bernama Putri Siti Kendi. Tak hanya baik hati, ia juga kerap mengatur kegiatan kemasyarakatan. Maka dari itu, ia sangat dengan rakyat. Para rakyat pun sangat menyukainya. Meski telah hidup makmur dan sejahtera, kebahagiaan Raja Indra Bungsu dan istrinya belum lengkap. Pasalnya, mereka tak kunjung memiliki momongan. “Wahai Adinda, sudah lama kita berumah tangga, Kanda pun merasa bahagia. Namun, ada satu hal yang membuat Kanda merasa cemas. Kanda sangat ingin memiliki putra mahkota sebagai ahli waris kerajaan ini,” ucap Raja Indra Bungsu. “Begitu pun dengan adinda, Kanda. Sebenarnya, Adinda sangat ingin memiliki anak. Sebenarnya Dinda juga telah meminta tolong pada tabib, tapi Dinda tak kunjung mengandung,” Setelah berpikir cukup lama, sang raja akhirnya memutuskan untuk bertanya pada penasihat kerajaan yang terkenal pandai dalam ilmu agama. Penasihat kerajaan itu meminta raja dan permaisuri memperbanyak doa dan sedekah pada fakir miskin. Selama beberapa waktu, raja, permaisuri, dan seluruh rakyat Negeri Kobat Syahril berdoa. Mereka memohon petunjuk pada Tuhan yang Maha Esa agar permaisuri segera memiliki momongan. Baca juga Kisah Hikayat Si Miskin dan Ulasan Lengkapnya yang Mengandung Nilai-Nilai Bijak Kehidupan Permaisuri Mengandung Putra Mahkota Pada akhirnya, sang permaisuri berhasil hamil. Betapa bahagianya Raja Indra Bungsu dan seluruh rakyat Kobat Syahril. Mereka tak berhenti mendoakan agar kandungan Permaisuri Siti Kendi senantiasa sehat. Setelah genap sembilan bulan, Siti Kendi ternyata melahirkan dua orang anak kembar laki-laki yang sangat tampan. Raja Indra bungsu menamai mereka Pangeran Syah Peri dan Pangeran Indera Bangsawan. Meski kembar, Pangeran Syah Peri lahir terlebih dahulu. Sehingga, ia merupakan kakak dari Pangeran Indera Bangsawan. Mereka tumbuh dengan sangat baik. Sang raja pun memerintahkan guru terbaik untuk mengajari mereka ilmu perang, ilmu pemerintahan, ilmu bermain senjata, dan beragam pendidikan lainnya. Karena keduanya sama-sama hebat dan tangguh, sang raja pun bingung menentukan siapa yang kelak menjadi penggantinya. Setelah berpikir lama, ia akhirnya punya solusi atas keresahan hatinya. Pada suatu malam, Raja Indra Bungsu bercerita pada kedua anak tampannya. “Anakku, semalam ayahanda bermimpi. Dalam mimpi itu, ayah sedang berkuda. Tiba-tiba, ada seorang pemuda yang tampan. Ia membawa buluh perindu. Bunyi alat tiup dari bambu itu membuat hati ayah terasa tentram. Ayah sangat ingin memiliki buluh perindu itu. Tapi, ia tak memberikannya pada ayah. Ia malah berkata kalau siapa pun yang bisa menemukan buluh perindu ini, maka ialah yang akan menjadi raja,” ucap Indra Bungsu. “Oleh karena itu, bisakah kalian mencarikan buluh perindu untuk ayah? Yang berhasil menemukannya, akan ayah pilih sebagai pengganti ayah,” lanjut sang raja. Setelah mendengar cerita sang ayah, kedua putra mahkota itu saling berpandangan. Mereka saling mendekat dan terdengar membicarakan sesuatu. Setelah berunding secara singkat, Pangeran Indera Bangsawan berkata, “Baiklah Ayah, kami berdua kan mencoba mencari buluh perindu itu.” Perjalanan Mencari Buluh Perindu Setelah meminta doa restu kedua orang tua, pergila kedua putra mahkota mencari buluh perindu. Bersama-sama mereka melewati hutan dan lembah. Apa pun yang terjadi, mereka bisa melaluinya bersama-sama. Hingga suatu hari, mereka melewati sebuah gunung yang sangat terjal. Banyak bebatuan besar yang sangat sulit untuk mereka lewati. Namun, mereka tak pernah menyerah. Mereka selalu berupaya agar dapat melewati segala rintangan demi mendapatkan buluh perindu. Sesampainya di sebuah puncak gunung, tiba-tiba datang angin topan yang sangat besar. Mereka saling berpegangan agar tak terpisah. Musibah terus-terusan datang. Kali ini, kabut yang sangat tebal menghalangi pandangan kedua pangeran. Mereka saling berpegangan tangan. Tapi, pandangan mereka semakin kabur. Ditambah lagi, angin topan yang berhembus semakin kencang. Malangnya, hal itu membuat mereka terpisah. Pangeran Syah Peri terhempas di dekat pohon hingga ia tak sadarkan diri. Sedangkan Pangeran Indera Bangsawan terdampar di dekat sebuah gua. Pangeran Syah Peri Setelah sadar, Pangeran Syah Peri kebingungan. Ia melihat semua yang ada di sekitarnya telah porak poranda. Ia bergegas bangun dan mencari adiknya. Tapi, ia tak kunjung menemukannya. Ia lalu melanjutkan perjalanan ke arah utara untuk menemukan adiknya dan buluh perindu. Setelah sekian lama berjalan, tibalah ia di suatu negeri yang sangat luas. Negeri itu sangat indah, bermacam-macam pohon dan bunga tumbuh di sana. Ia lalu melihat sebuah rumah dan memutuskan untuk mengunjunginya. Namun, rumah itu tampak sepi. Pangeran Syah Peri lalu mengintip ke setiap sudut jendela itu. Lalu, ia melihat seorang perempuan yang tampak terikat tali. Ia lalu mendobrak pintu rumah dan menyelamatkan perempuan itu. Dengan tubuhnya yang terkulai lemas, wanita itu berterima kasih pada Syah Peri. “Terima kasih, Tuan, karena telah menyelamatkanku.” ucap gadis itu. “Siapa yang tega mengikatmu dengan tali? Dan, siapakah namamu?” tanya Pangeran Syah Peri. Wanita itu bernama Dewi Ratna Sari. Ia berasal dari Kerajaan Asikin. Negeri tersebut telah hancur karena ulah raksasa. Sosok berbadan besar itulah yang mengikatnya dengan tali. Lalu, Pangerah Syah Peri berkata bila ia akan membunuh raksasa itu. Benar saja, ketika sang raksasa datag, Pangeran Syah Peri langsung menghadangnya. Dengan senjata panah, pangeran itu berhasil membunuh raksasa. Dewi Ratna Sari sangat berterima kasih pada pangeran. Tak lama kemudian, mereka saling suka dan memutuskan untuk menikah. Putri Dewi Ratna Sari lalu mengikut pangeran mencari buluh perindu dan adiknya. Baca juga Legenda Batu Belah Batu Bertangkup dari Aceh yang Penuh Pesan Moral Beserta Ulasan Menariknya Pangeran Indera Bangsawan Di sisi lain, Pangeran Indera Bangsawan juga selamat. Setelah badai topan itu, ia terdampar di balik batu. Ia juga mencari kakaknya, tapi tak kunjung bisa bertemu. Akhirnya, ia berjalan seorang diri ke arah barat. Ia lalu melihat sebuah rumah kecil dan menghampirinya. Sesampainya di depan pintu, ia bertemu dengan seorang nenek. “Apa tujuanmu datang kemari, Anak muda? Siapa namamu?” tanya nenek itu. “Namaku Indera Bangsawan, Nek. Aku bisa sampai di sini karena tersesat saat mencari adik dan buluh perindu,” ungkap pangeran itu. “Baiklah, Cucuku. Kamu sebenarnya telah tiba di Negeri Lorong Antah. Lantas, kenapa kamu mencari buluh perindu?” tanya nenek itu. Lalu, Pangeran Indera Bangsawan menceritakan tujuannya mencari buluh perindu. Ia juga mengatakan bahwa dalam perjalanan ada badai yang memisahkan dirinya dengan sang kakak. Mendengar cerita itu, sang nenek merasa iba. “Sebenarnya, aku adalah satu-satunya orang yang memiliki buluh perindu, Nak! Namun, aku tak bisa menyerahkannya begitu saja padamu,” ucap nenek itu. “Apakah ada syarat yang harus aku penuhi dulu, Nek? Aku sangat ingin membawa pulang buluh perindu itu,” jawab sang pangeran tampan. “Aku akan menyerahkannya bila kau bisa mengalahkan raksasa yang ada di negeri Antah Berantah, Nak. Jika berhasil menyelamatkan rakyat di sana, aku akan memberikan buluh perindu ini,” jawab sang nenek. Sang nenek menceritakan bahwa negeri itu dipimpin oleh Raja Kabir. Karena raksasa terus mengganggu, Raja Kabir sampai membuat sayembara. Siapa pun yang berhasil mengalahkan raksasa, maka ia akan menjadi suami putrinya, Dewi Kemala Sari. Menyelamatkan Negeri Antah Berantah Pangeran Indera Bangsawan menyetujui perintah sang nenek. Saat hendak berangkat ke Antah Berantah, sang nenek membekalinya seekor kuda yang sangat kuat. Ia lalu berpesan, “Nak, kuda ini akan membantumu dalam perjalanan. Untuk mengalahkan raksasa, gunakanlah panah milikmu.” “Baik, Nek. Doakan aku agar bisa mengalahkan raksasa itu,” jawab pangeran tampan. Kemudian, Pangeran Indera Bangsawan memulai perjalanannya menuju Negeri Antah Berantah sendirian. Sesampainya di negeri itu, para penjaga menghadangnya. Ia lalu mengatakan bahwa dirinya hendak membantu melawan sang raksasa. Tak berselang lama, datanglah raksasa menyerang Antah Berantah. Para pasukan Kerajaan Antah Berantah dibantu oleh pasukan dari Anak Raja Sembilan pun beraksi. Namun, raksasa itu sangat kuat. Beberapa pengawal mulai jatuh tersungkur. Dengan ilmu perang yang ia punya, Indera Bangsawan langsung menyerang raksasa dengan panah-panahnya. Ia sangat gagah dan tangguh. Setelah berulang kali membusurkan panah, akhirnya raksasa itu berhasil ia bunuh. Para pasukan perang pun bersorak sorai. Mereka sangat berbahagia. Mengetahui hal tersebut, Raja Kabir pun langsung menemui Pangeran Indera Bangsawan. “Siapakah gerangan dirimu, wahai Pemuda? Terampil sekali kau dalam berperang. Aku berterimakasih karena kau telah menyelamatkan negeriku ini,” ucap sang raja. “Nama hamba adalah Indera Bangsawan, Tuan. Hamba berasal dari Negeri Kobat Syaril,” jawab pangeran. “Kamu sangat pandai dalam berperang. Lantas, apa yang membuatmu jauh-jauh datang kemari, Nak? tanya sang raja. “Ceritanya sangat panjang, Tuan. Hamba akan menceritakannya di lain kesempatan. Namun, hamba kemari memang untuk menyelamatkan Negeri Antah Berantah,” jawab pangeran. Sesuai sayembara, Raja Kabir pun lalu menikahkan Dewi Kemala Sari dengan Indera Bangsawan. Pesta pernikahan itu dilangsungkan secara mewah selama tujuh hari tujuh malam. Kembali Ke Kobat Sumber Badan Bahasa Kemdikbud Pada suatu malam, Pangeran Indera Bangsawan mengatakan pada sang istri kalau ia hendak menemui nenek-nenek di Negeri Lorong Antah. Ia ingin mengambil buluh perindu dan hendak menyerahkannya pada sang ayah. “Adinda, kanda merindukan kedua orang tua dan kakak kanda. Esok, kanda berencana ke rumah seorang nenek untuk mengambil buluh perindu. Lalu, kanda kan kembali ke Negeri Kobat Syahril. Maukah Adinda ikut kanda?” ucap pangeran. “Tentu saja, Kanda. Adinda siap mengabdi pada kakanda,” ucap Dewi Kemala Sari. Setelah itu, mereka lalu memohon izin pada Raja Kabir. Raja yang bijak itu memahami perasaan menantunya. Ia lalu mengizinkan Pangeran Indera Bangsawan dan putrinya kembali ke Negeri Korbat Syahril. Saat hendak kembali ke negeri asal, Pangeran Indera Bangsawan dan istrinya tak sendiri. Mereka dikawal oleh banyak pasukan dari Negeri Antah Berantah. Sebelum menuju ke Kobat Syahril, mereka mendatangi Lorong Antah untuk mengambil buluh perindu. Nenek yang memiliki buluh itu pun dengan suka rela menyerahkannya pada Pangeran Indera Bangsawan. “Kau telah memenuhi janjimu, Nak. Sekarang buluh perindu ini akan menjadi milikmu,” ucap sang nenek. Setelah mengambil buluh perindu, Indera Bangsawan, istrinya, dan para pasukan pun melanjutkan perjalanan. Setibanya di sana, para rakyat langsung menyambut pangeran dengan suka cita. Begitu pula dengan Raja Indra Bungsu dan Permasuiri Siti Kendi. Mereka sangat bahagia karena anaknya telah kembali. Pada saat yang bersamaan, Pangeran Syah Peri dan istrinya juga kembali ke istana. Saudara kembar ini sontak langsung berpelukan. Mereka tak menyangka bisa bertemu lagi dengan istri masing-masing. Pada saat itu pula, Indera Bangsawan menyerahkan buluh perindu. Maka, raja mengumumkan bahwa Indera Bangsawan adalah penerusnya. Mengetahui adiknya berhasil mendapatkan buluh perindu, Pangeran Syah Peri merasa bangga. Baca juga Kisah Legenda Pulau Kemaro di Palembang tentang Cinta dan Ketelitian Beserta Ulasan Menariknya Unsur Intrinsik Cerita Hikayat Indera Bangsawan Cerita hikayat Indera Bangsawan di atas sangat seru, kan? Nah, setelah membaca ceritanya, kini saatnya kamu mengulik informasi tentang kisah ini. Berikut ulasannya; 1. Tema Tema atau isi pokok cerita hikayat Indera Bangsawan adalah tentang perjuangan meraih keinginan. Para tokoh utama berusaha mencari buluh perindu. Dalam perjalanan mencarinya, banyak sekali cobaan yang harus mereka lalui. 2. Tokoh dan Perwatakan Sumber Badan Bahasa Kemdikbud Tokoh utama dalam cerita hikayat Indera Bangsawan adalah Pangeran Indera Bangsawan dan Pangeran Syah Peri. Keduanya memiliki sifat yang sama. Sama-sama patuh kepada orang tua, tangguh, dan pemberani. Tokoh lain yang turut mewarnai cerita hikayat Indera Bangsawan adalah Raja Indra Bungsu, Permaisuri Siti Kendi, Raja Kabir, Dewi Ratna Sari, Dewi Kemala Sari, dan nenek. Mereka semua merupakan tokoh protagonis. Sementara tokoh antagonis dalam kisah ini adalah raksasa. 3. Latar Cerita hikayat Indera Bangsawan menggunakan beberapa latar tempat. Sebut saja Kerajaan Kobat Syahril, hutan, lembah, gunung, Negeri Lorong Antah, Negeri Antah Berantah, dan Negeri Asikin. 4. Alur Cerita Hikayat Indera Bangsawan Cerita hikayat ini memiliki alur maju. Kisah berawal dari rasa bingung Raja Kabir menentukan penerusnya. Ia lalu meminta kedua putra mahkota untuk mencari buluh perindu. Pangeran Syah Peri dan adiknya terpisah saat melakukan perjalanan mencari buluh perindu. Pada akhirnya, Pangeran Indera Bangsawan yang dapat menemukan buluh perindu. 5. Pesan Moral Kira-kira, apakah amanat yang terkandung dalam cerita hikayat Indera Bangsawan? Nah, dari kisah ini, pelajaran yang bisa kamu petik adalah jangan mudah menyerah dalam meraih keinginanmu. Pangeran Indera Bangsawan terus berjuang melawan segala rintangan demi mendapatkan buluh perindu yang kelak akan ia serahkan pada sang ayah. Kegigihannya itulah yang membuatnya berhasil menemukan buluh perindu. Tak hanya unsur intrinsiknya, jangan lupakan juga unsur ekstrinsik yang membangun cerita hikayat Indera Bangsawan ini. Unsur ekstrinsik biasanya berhubungan dengan latar belakang masyarakat, penulis, dan nilai-nilai yang ada dalam kisahnya. Baca juga Legenda Asal Mula Desa Trunyan dan Ulasan Menariknya, Alasan di Balik Cara Pemakaman yang Unik Fakta Menarik Penasaran dengan fakta menarik dari cerita hikayat Indera Bangsawan? Berikut ulasan singkatnya; 1. Ada Film yang Mengadaptasi Kisah Ini Sumber Wikimedia Commons Pada tahun 1961, cerita hikayat Indera Bangsawan diangkat menjadi sebuah film berjudul sama. Film asal Malaysia tersebut disutradarai oleh Dhires Ghosh dan diperankan oleh beberapa artis melayu, salah satunya adalah Jins Shamsudin. Baca juga Kisah Asal Mula Nagari Minangkabau dan Ulasannya, Bukti Kalau Kekerasaan Bukanlah Segalanya Sudah Puas dengan Cerita Hikayat Indera Bangsawan di Atas? Demikianlah artikel yang membahas tentang cerita hikayat Indera Bangsawan beserta unsur intrinsik dan fakta menariknya. Kamu sudah cukup puas dengan kisahnya, bukan? Bila penasaran dengan kisah lainnya, langsung saja baca kanal Ruang Pena pada situs PosKata. Ada cerita hikayat Bayan Budiman, Legenda Si Tanduk Panjang, Kisah Dara Muning, dan masih banyak lagi. Selamat membaca! PenulisRinta NarizaRinta Nariza, lulusan Universitas Kristen Satya Wacana jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, tapi kurang berbakat menjadi seorang guru. Baginya, menulis bukan sekadar hobi tapi upaya untuk melawan lupa. Penikmat film horor dan drama Asia, serta suka mengaitkan sifat orang dengan zodiaknya. EditorKhonita FitriSeorang penulis dan editor lulusan Universitas Diponegoro jurusan Bahasa Inggris. Passion terbesarnya adalah mempelajari berbagai bahasa asing. Selain bahasa, ambivert yang memiliki prinsip hidup "When there is a will, there's a way" untuk menikmati "hidangan" yang disuguhkan kehidupan ini juga menyukai musik instrumental, buku, genre thriller, dan misteri.
unsur intrinsik dalam hikayat indera bangsawan