kataTeng Hui. Untuk mencari dan menemukan solusi kita harus melakukan: 1. Identifikasi. Melihat secara jeli titik permasalahan sesungguhnya secara objektif dan jujur. Dari sini lalu mengidentifikasi poin mana dalam cakupan kemampuan diri sendiri untuk mengatasi dan poin mana di luar ranah diri menangani. 2. Semangat. Berangkat dari kemungkinan
MencariSolusi Permasalahan Hukum Instrumen Perlidungan Data Pribadi di Indonesia, 2020 14 6 itu, Perlindungan data pribadi merupakan tinjauan dari hak asasi manusia itu sendiri dan berbagai macam peraturan dari beberapa negara seakan memiliki maksud yang sejalan di dalam lapangan hak asasi manusia. Di dalam NA RUU PDP dijelaskan bahwa
Penjelasan Menemukan solusi dari permasalahan merupakan tujuan dari perancangan produk. Demikian yang dapat teknikarea bagikan, tentang menemukan solusi dari permasalahan merupakan tujuan dari. Sekian dan terima kasih telah mengunjungi www.teknikarea.com, semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi di artikel ilmu berikutnya.
Designthinking bisa menjadi cara untuk mengetahui kebutuhan pasar agar dapat menciptakan produk atau layanan yang menjawab masalah dan kebutuhan dari audiens ini bisa membuat bisnis lebih potensial. Dengan metode design thinking ini kamu terlebih dahulu bisa menganalisis masalah & kebutuhan audiens. Jika sudah mengetahui kedua kata kunci
Menemukansolusi dari permasalahan merupakan tujuan dari. - 19921682 Rizay24 Rizay24 26.11.2018 Seni Sekolah Menengah Pertama terjawab Menemukan solusi dari permasalahan merupakan tujuan dari. A. Membuat seketsa B. Membuat model C. Perancangan produk D. Pembahanan E. Pembuatan model 1 Lihat jawaban Iklan Iklan Cahyono0903 Cahyono0903
lirik maula ya sholli wasallim daiman abada az zahir. Apa yang Dimaksud dengan Pemecahan Masalah? Masalah adalah hal yang tidak dapat kita hindari, karena kehidupan memang selalu menawarkan problematika baru yang perlu kita hadapi dan selesaikan. Dikarenakan masalah hadir untuk diselesaikan, maka munculah istilah yang dinamakan pemecahan masalah atau problem solving. Pemecahan masalah adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu permasalahan dengan cara mendefinisikan masalah, menentukan penyebab utama dari suatu permasalahan, mencari sebuah solusi dan alternatif untuk pemecahan masalah, dan mengimplementasikan solusi tersebut sampai masalah benar-benar dapat terselesaikan. Tentunya, ada begitu banyak contoh pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari kita. Ketika kita memiliki permasalahan dengan rekan kerja, kita perlu mencari tahu langkah-langkah pemecahan masalah apa yang cocok untuk diimplementasikan dalam permasalahan kita. Langkah-langkah pemecahan masalah yang tepat akan memberitahu kita tahapan pemecahan masalah apa yang perlu diambil terlebih dahulu. Ketika kita membiarkan sebuah permasalahan berlanjut secara berlarut-larut, ini menandakan bahwa kita tidak memiliki keberanian untuk memecahkan masalah dengan baik dan tepat. Malahan, tindakan seperti ini hanya akan menyusahkan kehidupan kita di masa depan. Keterampilan untuk memecahkan masalah sangat perlu dimiliki semua orang. Oleh karena itu, kami menyediakan artikel ini khusus untuk rekan-rekan Career Advice yang ingin mengetahui dan memahami proses pemecahan masalah secara lebih dalam. Lantas, Apa Langkah-Langkah Dasar yang Diperlukan dalam Proses Pemecahan Masalah? Dilansir dari website asq dot org, ada 4 langkah dasar yang perlu kita pahami dan kuasai dari proses pemecahan masalah. Yuk, kita simak penjelasannya berikut ini 1. Definisikan Masalah yang Ada. Kita perlu berfokus pada apa yang menjadi masalah intinya dan mencari tahu segalanya secara rinci. Seringkali kita hanya menganalisa permasalahan sekejap saja, sehingga kita tidak bisa mengetahui penyebab suatu permasalahan dengan benar. Untuk mendefinisikan permasalahan secara tepat, jangan lupa untuk mengikuti langkah-langkah berikut ini - Ketika mendefinisikan permasalahan, kita perlu membedakan antara fakta dan pendapat. Logikanya, kita tidak akan mendapatkan penyebab permasalahan yang valid jika kita tidak bisa membedakan keduanya. - Dalam hal ini, kita juga perlu menyatakan atau mengungkapkan permasalahan yang terjadi secara spesifik. - Coba identifikasi standar, norma-norma atau nilai-nilai apa saja yang telah dilanggar dari permasalahan ini. - Kita perlu menentukan dimana titik permasalahan yang ada dan mulai merancang proses pemecahan masalah. - Pastikan untuk tidak menyelesaikan sebuah permasalahan tanpa data-data yang valid. 2. Mencari Solusi Alternatif. Setelah mengidentifikasi permasalahan yang ada secara detail, maka sekarang waktunya untuk membuat beberapa pilihan yang bisa kita pilih untuk mencari solusi alternatif yang efektif. Oleh karena itu, kita perlu menunda pemilihan solusi alternatif sampai kita benar-benar sudah mendapatkan solusi yang cocok dan yang diinginkan oleh semua pihak yang terlibat. Jadi, kita perlu menunggu sampai proses evaluasi terakhir, baru bisa menentukan solusi alternatif mana yang akan kita gunakan. Oh ya, jangan lupa gunakan langkah-langkah di bawah ini ya. - Pastikan untuk tidak terburu-buru dalam menentukan suatu solusi alternatif. - Sertakan semua individu yang terlibat dalam menentukan solusi alternatif yang terbaik. - Tentukan solusi alternatif yang sejalan dengan tujuan organisasi atau perusahaan. - Tentukan solusi alternatif untuk jangka pendek dan jangka panjang. - Pertimbangkan ide-ide yang disampaikan oleh orang lain Ingat, semua orang berhak memberikan pendapat mereka terhadap solusi alternatif. 3. Evaluasi dan Pilih Solusi Alternatif yang Ada. Langkah ketiga yang bisa kita lakukan adalah mengevaluasi setiap pilihan solusi alternatif yang ada, lalu memilihnya secara bijak dengan mempertimbangkan segala kebaikan dan keburukan yang akan dihasilkan di masa depan. Dalam mengevaluasi pilihan solusi alternatif, kita juga perlu melakukannya secara hati-hati. Maksudnya, jangan sampai kita mempertimbangkannya secara bias, sehingga solusi alternatif yang dihasilkan bisa saja sebenarnya tidak cocok dengan permasalahan yang ada. Oh ya, juga jangan lupa untuk memilih solusi alternatif yang benar-benar sesuai dengan visi dan misi perusahaan kita ya, rekan-rekan Career Advice. Berikut ini adalah poin-poin yang bisa kita terapkan - Mengevaluasi solusi alternatif yang relatif terhadap standar target yang ada. - Kita juga perlu mengevaluasi semua solusi alternatif yang ada tanpa rasa bias. - Kita perlu mengevaluasi solusi alternatif yang mungkin terbukti berhasil. 4. Coba untuk Terapkan dan Tindak Lanjuti Solusinya. Kini saatnya kita menerapkan solusi yang sudah terpilih untuk memecahkan permasalahan yang ada. Akan tetapi, bukan berarti menerapkan solusi telah menandakan bahwa permasalahan dapat selesai begitu saja loh ya. Perlu ada tindak lanjut atau follow up yang dilakukan oleh orang-orang yang terlibat agar mereka bisa meninjau bersama, apakah permasalahan yang ada sudah benar-benar terselesaikan atau belum. Nah, pastikan rekan pembaca sudah melewati poin-poin di bawah ini ya. - Kita perlu merencanakan dan mengimplementasikan solusi alternatif yang telah dipilih dan di uji coba. - Kita perlu mengumpulkan segala umpan balik dari semua pihak yang mungkin akan terkena dampak dari solusi alternatif tersebut. - Kita juga perlu mencari persetujuan atau konsensus dari semua pihak yang terkena dampaknya. - Selain itu, jangan lupa untuk menetapkan langkah-langkah dan pemantauan secara berkelanjutan ya! - Terakhir, kita perlu terus mengevaluasi hasil jangka panjang berdasarkan solusi akhir yang telah kita pilih secara bersama-sama. Nah, itulah pengertian serta 4 langkah dasar yang kita perlukan dalam proses pemecahan masalah. Jadi, apakah rekan-rekan Career Advice sudah siap untuk memecahkan segala permasalahan yang ada sekarang? Yuk, tetap semangat ya rekan-rekan Career Advice.
Munculnya permasalahan menjadi hal biasa dalam kehidupan sehari-hari. Terutama kita yang sedang bergelut di dalam bisnis maupun organisasi. Pada dasarnya, suatu masalah mempunyai solusi masing-masing terlebih dalam hal konteks. Tidak hanya untuk pebisnis, pelajar atau mahasiswa juga perlu untuk memahami adanya problem solving untuk mengatasi permasalahan. Lantas bagaimana model pembelajaran model solving dengan menggunakan metode problem solving? Artikel ini akan menjelaskan strategi untuk melakukan problem solving.Š FreepikProblem Solving adalah suatu kemampuan untuk memecahkan masalah dan menemukan cara yang efektif untuk solusi sebuah permasalahan tersebut. Kemampuan ini sangat penting khususnya di dalam dunia kerja. Pada dasarnya semua pekerjaan membutuhkan keahlian dalam problem solving terutama dalam aktivitas setiap hari. Problem Solving dalam bahasa indonesia berarti kemampuan memecahkan demikian, dapat memberikan penyelesaian terkait identifikasi masalah, penyebab, serta yang paling penting menentukan prioritas solusi masalah. Selain itu, juga tentunya membutuhkan model-model pembelajaran problem Pembelajaran Model SolvingŠ FreepikDalam melakukan Problem Solving, tentunya terdapat berbagai model untuk melakukannya, antara lain1. Mendefinisikan MasalahPertama, harus mendefinisikan masalah apa yang sedang terjadi. Analisis dari berbagai persepsi dan tidak hanya melihat pada satu arah. Bisa jadi dalam menerapkan problem solving, masalah bisa saling memberikan dampak di berbagai bagian dalam perusahaan. Model pembelajaran pemecahan masalah pertama, masih bersifat secara umum kita belum mengetahui secara detail permasalahan. Identifikasi masalah dalam hal ini masih belum spesifik untuk analisis rinci masalah, hanya saja secara deskriptif Mengumpulkan Masalah Memerlukan kejelasan informasi dari masalah. Model pemecahan masalah ini dapat anda gunakan untuk memerinci dan membuat analisa secara detail dan lengkap dari berbagai perspektif ataupun dalam berbagai sudut. Hal ini bertujuan agar identifikasi penyebab masalah dapat terdefinisi dengan mudah. Data-data dikumpulkan menurut masalahnya berdasarkan adakah bukti yang menunjang permasalahan. Lama waktu masalah tersebut muncul, serta adakah dampak langsung maupun tak pada tahapan ini dianjurkan untuk membuat Root Cause Analysis serta mengumpulkan individu dari berbagai divisi dalam sebuah perusahaan. Adanya bantuan close friend dalam setiap divisi juga mampu membantu mempermudah proses analis ini. 3. Identifikasi Penyebab Tahap model problem solving ketiga yaitu dengan mengidentifikasi penyebab dari permasalahan yang muncul. Yang harus anda lakukan yaitu penjabaran alur kejadian dari masalah. Mulai dari masalah utama, bagaimana kondisi saat itu di perusahaan. Nah, yang paling penting apakah ada permasalahan beruntun yang terjadi setelah masalah utama. Ada banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya masalah sehingga semakin kita menggali banyak, maka semakin kita akan menemukan akar permasalahan yang terjadi Mengidentifikasikan Akar PermasalahanModel pembelajaran pemecahan masalah selanjutnya yaitu root cause. Setelah menemukan beberapa faktor klausa yang ada, hal yang dapat anda lakukan selanjutnya yaitu menganalisis lebih dalam penyebab keberadaan faktor-faktor klausa tersebut. Selain itu, temukan beberapa alasan yang menjadi dasar kebenaran sehingga memunculkan masalah Mengimplementasikan Solusi Terakhir, model problem solving yang dapat anda gunakan yaitu mengimplementasi solusi. Sebelumnya, analisa faktor apa yang bisa anda lakukan untuk pencegahan muncul masalah yang terulang. Pastikan masalah itu tidak terjadi dalam waktu kedepannya. Selanjutnya, bagaimana solusi tersebut dapat selaras dengan lingkungan perusahaan sehingga dapat berjalan. Peran seseorang siapa yang akan bertanggung jawab juga penting definisikan terkait solusinya. Strategi yang anda susun berdasarkan solusi yang terbaik dengan memperhatikan resiko yang ada. Pada dasarnya, tujuan dari problem solving adalah menemukan solusi paling baik atas munculnya suatu permasalahan. Metode Problem SolvingŠ FreepikSelain menggunakan model problem solving, terdapat pula metode maupun teknik untuk melakukan penerapan pemecahan masalah, antara lain1. Design ThinkingDesign thinking merupakan salah satu metode yang dapat anda gunakan untuk pemecahan suatu masalah yang menekankan pendekatan dari sisi pengguna user. Proses yang membutuhkan pemahaman dari pengguna secara garis besar dan menganalisa kembali permasalahan serta merancang strategi penyelesaiannya. Ada beberapa tahapan dalam design thinking, sepertiEmpathisePada tahap ini, mengharuskan anda untuk mendapatkan pemahaman lebih mengenai empati terkait masalah yang akan anda selesaikan. Biasanya lebih memfokuskan melalui mulai mengumpulkan informasi-informasi dari adanya proses empati yang telah anda lakukan sebelumnya. Umumnya, tahapan ini menganalisa masalah yang dianggap sebagai kebutuhan mulai memunculkan ide penyelesaian masalah. Berasal dari proses empati, kemudian melakukan analisis dan selanjutnya memunculkan ide untuk solusi designer membuat ide, selanjutnya dapat mengimplementasikan ide dalam bentuk prototype. Pada tahap ini, desain memberikan gambaran mengenai kendala yang ada pada masalah tersebut dan menjelaskan terkait solusi dihasilkan tampilan, kemudian prototype tersebut diuji apakah nantinya akan menghasilkan kesesuaian dengan solusi masalah. Biasanya, tahap akhir ini menghasilkan perubahan maupun penyempurnaan untuk pemahaman yang lebih mengenai solusi dan penggunaan Solution-Based ThinkingSalah satu metode problem solving berdasarkan solusi, pasalnya setiap orang yang mempunyai masalah akan memfokuskannya pada solusi yang akan mereka dapatkan dengan capaian kata Linear ThinkingLinear thinking adalah metode sederhana untuk menerapkan pemecahan masalah. Masalah apa yang sedang terjadi kemudian terus menggali informasi terkait dengan permasalahan tersebut sampai ditemukannya ada masalah kausal dalam informasinya. Setelah itu, adanya klausul tersebut dapat dijadikan sebagai strategi solusi akan dilakukan sebagai penyelesaian Problem solving adalah kemampuan untuk memecahkan masalah dan menemukan cara yang efektif untuk solusi sebuah permasalahan tersebut. Dalam penerapannya, dibutuhkan model pembelajaran pemecahan masalah agar bisa dilakukan dengan tepat. Ada tiga teknik pelaksanaan pemecahan masalah yaitu design thinking, solution-based thinking, dan linear thinking. Permasalahan dalam sehari-hari dapat diatasi dengan tepat dengan menerapkan problem solving untuk menghasilkan Studio menyediakan jasa maintenance website untuk membantu meningkatkan trafik situs anda secara berkelanjutan. Hubungi kontak kami untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Penyelesaian masalah merupakan proses menemukan alternatif jawaban atas permasalahan yang dihadapi. Proses ini berlangsung selama rentang kehidupan sehingga kemampuan ini sangat penting untuk dikembangkan sejak kecil. Penyelesaian atau pemecahan masalah adalah usaha mencari penjelasan dan jawaban dari setiap masalah yang dihadapi. Penyelesaian masalah atau problem solving, menurut istilah adalah proses penyelesaian suatu permasalahan atau kejadian melalui berbagai upaya pemilihan dari beberapa alternatif atau opsi yang mendekati kebenaran atau dianggap benar untuk suatu tujuan tertentu. [1] Pemecahan masalah merupakan bagian dari proses berpikir. Sesuai dengan pernyataan Marzano dkk. mengungkapkan bahwa pemecahan masalah adalah salah satu bagian dari proses berpikir yang berupa kemampuan untuk memecahkan persoalan. Terminologi penyelesaian masalah digunakan secara ekstensif dalam psikologi kognitif yakni bertujuan untuk mendeskripsikan âsemua bentuk dari kesadaran, pengertian, atau kognisiâ.[2] Kemampuan penyelesaian masalah ering dianggap merupakan proses paling kompleks di antara semua fungsi kecerdasan. Pemecahan masalah telah didefinisikan sebagai proses kognitif tingkat tinggi yang memerlukan modulasi dan kontrol lebih dari keterampilan-keterampilan dasar. Proses ini terjadi jika suatu makhluk hidup atau sistem kecerdasan buatan tidak mengetahui bagaimana untuk bertindak dari suatu kondisi awal menuju kondisi yang dituju. Keterampilan pemecahan masalah bisa diajarkan kepada orang yang mengidap cedera otak menggunakan langkah-langkah berpikir atau bernalar, tetapi membutuhkan penanganan dan metode khusus. Hal ini tentunya harus disertai dengan motivasi pasien.[iii] Dengan demikian, kemampuan dalam menyelesaikan masalah dapat dikembangkan secara sistematis dan bertahap untuk membentuk kemampuan hingga mencapai target yang diharapkan. Definisi dan penyebab timbulnya masalah [sunting sunting sumber] Masalah adalah suatu situasi stimulus yang didapati seseorang ketika mereka tidak siap menghadapinya, sehingga mereka tidak bisa merespons situasi tersebut dengan cepat.[four] Sementara itu, para ahli mendefinisikan masalah sebagai situasi yang tidak biasa ditemui. Masalah juga dapat didefinisikan sebagai situasi di mana terdapat perbedaan antara keadaan awal dan keadaan tujuan sehingga tidak ada solusi instan yang dapat digunakan langsung untuk menyelesaikan hal tersebut.[5] Adapun masalah ditentukan oleh berbagai faktor penyebab. Faktor terjadinya masalah adalah sebagai berikut. Potret kemiskinan yang merupakan salah satu faktor penyebab timbulnya masalah sosial dari bidang ekonomi. Permasalahan ini dapat merembet pada faktor lainnya seperti biologis dan psikologis. 1. Faktor Ekonomi Masalah sosial yang berkaitan dengan masalah ekonomi yang biasanya berupa pengangguran, kemiskinan, dan yang lainnya. Kemiskinan dan pengangguran yang disebabkan kurangnya lapangan pekerjaan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Faktor ekonomi juga dapat dijadikan sebagai acuan maju atau tidaknya suatu negara, serta faktor ekonomi dapat memengaruhi masalah sosial politik pada aspek psikologis dan biologis masyarakat.[6] 2. Faktor Budaya Budaya yang semakin berkembang dalam masyarakat memiliki peran penting dalam kehidupan. Hal ini dapat menjadi salah satu penyebab timbulnya masalah sosial. Salah satu contohnya, seperti pada pernikahan usia dini, kawin cerai, dan masih banyak yang lainnya. Masalah sosial yang disebabkan oleh faktor budaya dipicu karena adanya ketidaksesuaian pelaksanaan norma, nilai, dan kepentingan sosial akibat adanya proses perubahan sosial dan pola masyarakat yang heterogen atau multikultural.[6] 3. Faktor Biologis Faktor ini bisa menyebabkan timbulnya sebuah masalah sosial misalnya seperti kurang gizi, penyakit menular, dan lain sebagainya.[6] Hal ini dapat terjadi karena kurangnya fasilitas kesehatan yang layak sehingga kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan tidak terpenuhi. Selain itu, faktor biologis juga bisa terjadi karena kondisi ekonomi dan pendidikan masyarakat yang masih rendah sehingga mempengaruhi kesehatan fisiologis dan biologisnya. 4. Faktor Psikologis Faktor ini berhubungan dengan masalah pola pikir suatu masyarakat atau pribadi tertentu yang bersinggungan dengan tatanan kehidupan sosial yang ada.[6] Masalah seperti ini bisa muncul apabila psikologis sebuah masyarakat sangat lemah. Faktor psikologis juga bisa muncul apabila adanya beban hidup yang sangat berat. Hal ini cenderung dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan. Banyaknya pekerjaan yang menumpuk dapat menimbulkan stress sehingga dapat menimbulkan luapan emosi hingga mampu memicu sebuah konflik di antara anggota masyarakat. Penyelesaian masalah dalam berbagai kajian ilmu [sunting sunting sumber] Psikologi [sunting sunting sumber] Pemecahan masalah dalam psikologi mengacu pada proses menemukan solusi untuk masalah yang dihadapi dalam kehidupan. Keefektifan penyelesaian masalah dapat dikembangkan melalui restukturisasi kognitif dan pelatihan dalam kemampuan bersosial.[7] Para ahli profesional kesehatan mental mempelajari proses pemecahan masalah manusia menggunakan metode seperti introspeksi, behaviorisme, simulasi, pemodelan komputer, dan eksperimen. Psikolog sosial melihat ke dalam aspek hubungan orang-lingkungan dari masalah dan metode pemecahan masalah yang independen dan saling bergantung.[viii] Pemecahan masalah telah didefinisikan sebagai proses kognitif tingkat tinggi dan fungsi intelektual yang membutuhkan modulasi dan kontrol keterampilan yang lebih sederhana atau mendasar.[ix] Pemecahan masalah memiliki dua domain utama pemecahan masalah matematis dan pemecahan masalah pribadi. Keduanya dilihat dari beberapa kesulitan atau hambatan yang dihadapi.[10] Penelitian empiris menunjukkan terdapat banyak strategi dan faktor yang berbeda dalam memengaruhi pemecahan masalah sehari-hari.[eleven] [12] Istilah pemecahan masalah sosial mengacu pada proses pemecahan masalah seperti yang terjadi di lingkungan alam atau âdunia nyataâ. Oleh karena itu, studi tentang pemecahan masalah sosial berkaitan dengan semua jenis masalah yang mungkin memengaruhi fungsi seseorang, termasuk masalah impersonal misalnya, kekurangan finansial atau menjadi korban pencurian, masalah pribadi atau intrapersonal emosional, perilaku, kognitif, atau masalah kesehatan, masalah interpersonal misalnya, konflik perkawinan atau perselisihan keluarga, serta masalah masyarakat sekitar hingga yang lebih luas misalnya, kejahatan atau diskriminasi rasial.[13] Ilmu kognitif [sunting sunting sumber] Dalam ilmu kognitif, pemecahan masalah dipahami sebagai kegiatan mencari penjelasan yang diarahkan pada tujuan pada berbagai kemungkinan solusi yang dirasakan dalam domain tertentu yang disebut âruang masalah.â[xiv] Pemikiran akan ruang masalah seperti itu dianggap dapat dilakukan dalam simulasi upaya pemecahan masalah bagi pemula, di mana mereka masih memiliki sedikit pengalaman dalam mencoba memecahkan masalah baru. Namun, hal ini tidak dapat digunakan secara sederhana dalam menjelaskan bagaimana para ahli seperti master catur, fisikawan atau desainer, yang memiliki pengetahuan menyeluruh dan pemahaman sistematis dapat memecahkan masalah sulit di bidang keahlian mereka.[xiv] Banyak ahli mendeskripsikan pemecahan masalah dan proses pembentukan pemikiran sebagai kemampuan struktur dan proses mental yang kompleks, biasanya yang istimewa untuk masalah tertentu dan tidak mudah digeneralisasi dari satu domain masalah ke domain lainnya.[14] Hal ini berarti bahwa pemecahan masalah biasanya spesifik untuk masalah tententu. Namun, pengalaman dalam memecahkan masalah terdahulu dapat dijadikan acuan dalam menyelesaikan masalah lainnya yang serupa. Hal ini karena proses kognitif yang mendasari penyelesaian masalah teoritis di dalam laboratorium dapat mewakili proses kognitif pada pemecahan masalah yang ânyataâ. Oleh karena itu, masalah teoritis digunakan agar lebih mudah dipahami dan dianggap dapat menyederhanakan masalah yang lebih kompleks. Walau kemudian disadari jika masalah teoretis tersebut tidak dapat digunakan untuk menyederhanakan masalah pada keadaan sesungguhnya yang lebih kompleks.[15] Ilmu komputer [sunting sunting sumber] Ilmu komputer adalah studi tentang masalah, pemecahan masalah, dan solusi yang dipilih melalui proses pemecahan masalah. Ketika terdapat masalah, ilmuwan komputer berusaha untuk mengembangkan algoritme, yakni prosedur berupa langkah-langkah untuk memecahkan setiap masalah yang mungkin muncul. Algoritme adalah proses bertahap yang jika diikuti akan menyelesaikan masalah, dapat disebut juga sebuah solusi.[16] Penting untuk disebutkan bahwa komputer itu sendiri tidak dapat memecahkan masalah. Petunjuk langkah demi langkah yang tepat harus diberikan untuk memecahkan masalah. Dengan demikian, keberhasilan komputer dalam memecahkan masalah tergantung pada seberapa benar dan tepat para ahli komputer mendefinisikan masalah, merancang solusi algoritme dan mengimplementasikan solusi program menggunakan bahasa pemrograman. Jadi, pemecahan masalah dalam ilmu komputer adalah proses mengidentifikasi masalah, mengembangkan algoritme untuk masalah yang diidentifikasi dan akhirnya menerapkan algoritme untuk mengembangkan program komputer.[17] Tahapan penyelesaian masalah [sunting sunting sumber] Salah satu siklus yang dapat digunakan sebagai proses pemecahan masalah. Dalam menyelesaikan masalah, terdapat beberapa tahapan yang dapat dilakukan, Adapun menurut tahapan penyelesaian masalah tersebut antara lain Merumuskan masalah [sunting sunting sumber] Tahap pertama yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah adalah untuk mengidentifikasi masalah. Tahapan identifikasi masalah ini dapat dilakukan menggunakan kegiatan brain storming. Adapun kemampuan yang diperlukan pada tahap ini adalah mengetahui dan merumuskan masalah secara jelas. [18] Tahap ini merupakan hal yang penting karena seseorang cenderung tidak menyadari masalah utama yang mereka hadapi. Hal ini terkadang dapat berpengaruh pada tahap selanjutnya yang tidak maksimal. Menelaah masalah [sunting sunting sumber] Setelah mengetahui dan merumuskan masalah, tahap selanjutnya adalah menelaah atau mendiagnosis masalah. Pada tahap ini pengetahuan yang dimiliki sangat diperlukan untuk dapat memerinci dan menganalisa masalah dari berbagai sudut pandang.[eighteen] Merumuskan hipotesis [sunting sunting sumber] Tahapan selanjutnya adalah merumuskan hipotesis atau alternatif strategi penyelesaian masalah. Pada tahap ini, seseorang dituntut untuk berpikir secara kreatif, divergen, menghayati setiap ruang lingkup dan sebab akibat untuk menemukan berbagai alternatif penyelesaian.[18] Mengumpulkan data [sunting sunting sumber] Dalam mengumpulkan data dibutuhkan kecakapan mencari dan menyusun data, kemudian menyajikan data dalam bentuk diagram, gambar, atau tabel. [18] Hal ini dapat memudahkan untuk mengelompokkan dan menggunakan data pada tahap selanjutnya. Membuktikan hipotesis [sunting sunting sumber] Tahapan berikutnya adalah membuktikan hipotesis menggunakan information yang sudah dikumpulkan. Kemampuan yang diperlukan pada tahap ini adalah menelaag dan membahas data. Selanjutnya menghubungkan serta mengambil keputusan hingga merumuskan kesimpulan adalah kemampuan yang diperlukan. [xviii] Menentukan pilihan penyelesaian [sunting sunting sumber] Pada tahap akhir dari proses penyelesaian masalah adalah menentukan pilihan penyelesaian. Pilihan penyelesaian ini berdasarkan alternatif pilihan yang telah dirumuskan dan didukung dengan hasil dari pembuktian hipotesis yang telah dilakukan. Pada tahap ini dibutuhkan kecakapan dalam membuat alternatif penyelesaian dengan memperhitungkan akibat yang akan terjadi pada setiap pilihan.[eighteen] Tahap selanjutnya seteleh menentukan penyelesaian adalah mengimplementasikan pemikiran menjadi sebuah aksi nyata. Keseluruhan tahapan ini disebut sebagai sebuah siklus yang berulang. Di mana ketika sudah sampai tahap menentukan pilihan kemudian diimplementasikan dan dilihat kembali solusi tersebut apakah berfungsi atau tidak. Apabila hasilnya tidak maksimal dan masalah tidak terselesaikan dengan baik, maka harus diperhatikan kembali pada tahap 1 yakni identifikasi masalah. Dengan demikian siklus kembali berlanjut hingga sampai pada solusi yang diharapkan dapat menyelesaikan masalah.[19] Pada proses pencarian alternatif solusi terkadang diperlukan wawasan sebagai sudut pandang dalam menentukan jawaban. Wawasan atau insight adalah solusi tiba-tiba untuk masalah lama, pengenalan ide baru yang muncul tiba-tiba, atau pemahaman yang tiba-tiba tentang situasi yang kompleks. Hal tersebut disebut pula sebagai momen Aha!. Solusi yang ditemukan melalui wawasan seringkali lebih akurat daripada yang ditemukan melalui analisis langkah demi langkah. Untuk memecahkan lebih banyak masalah pada tingkat yang lebih cepat, wawasan diperlukan untuk memilih langkah-langkah produktif pada berbagai tahap siklus pemecahan masalah. Strategi pemecahan masalah ini berkaitan secara khusus dengan masalah yang disebut sebagai masalah wawasan. [20] Penyelesaian masalah sederhana dan kompleks [sunting sunting sumber] Pemecahan masalah kompleks CPS dapat dibedakan dari pemecahan masalah sederhana SPS. Ketika berhadapan dengan SPS akan ditemui satu kendala sederhana yang terdapat di antara keadaan awal dan tujuan ingin dicapai. Namun, CPS dapat terdiri dari satu atau lebih kendala pada suatu waktu, berupa hambatan yang kompleksitas dan berubah secara dinamis dari waktu ke waktu. Dalam contoh kehidupan nyata, seorang ahli bedah di tempat kerja memiliki masalah yang jauh lebih kompleks daripada seorang individu yang memutuskan sepatu apa yang akan dipakai.[21] Dengan demikian dalam kehidupan, sangat mungkin ditemui penyelesaian masalah sederhana maupun kompleks. Faktor yang memengaruhi penyelesaian masalah [sunting sunting sumber] Penyelesaian masalah merupakan salah satu keterampilan intelektual yang lebih tinggi dari keterampilan lainnya. Hal ini karena apabila dilihat dari aspek kognitifnya dalam memecahkan masalah tentunya diperlukan kemampuan atau keterampilan dasar tertentu. Kemampuan penyelesaian masalah ini bukan hanya sekedar pengetahuan dan pemahaman, akan tetapi sudah mencapai tingkatan analisis. [22] Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi penyelesaian masalah, diantaranya Faktor Internal [sunting sunting sumber] Faktor internal adalah faktor yang memengaruhi proses penyelesaian masalah dam berasal dari dalam diri seseorang. Motivasi [sunting sunting sumber] Motivasi yang rendah akan mengalihkan perhatian seseorang sehingga mereka tidak fokus akan masalah yang dihadapinya. Sementara motivasi yang tinggi akan membatasi fleksibilitas seseorang.[1] Jika seseorang memfokuskan perhatiannya pada beragam masalah, maka tindakan menceburkan diri ke dalam masalah itu merupakan salah satu sebab membesarnya masalah. Melibatkan diri ke dalam masalah-masalah orang lain itu lebih buruk hasilnya dari yang diharapkan.[23] Kepercayaan dan sikap yang salah [sunting sunting sumber] Asumsi yang salah dapat menyesatkan seseorang, selanjutnya rujukan yang tidak cermat dapat menghambat efektivitas penyelesaian masalah.[i] Sikap yang defensif, misalnya, kurang kepercayaan pada diri sendiri, akan cenderung menolak informasi baru, merasionalisasikan kekeliruan, dan mempersukar penyelesaian.[23] Kebiasaan [sunting sunting sumber] Kebiasaan dapat mendorong kecenderungan untuk mempertahankan pola pikir tertentu sehingga hanya melihat masalah hanya dari satu sisi.[i] Kebiasaan ini cenderung dibentuk berdasarkan aktivitas harian yang berulang dilakukan. Dengan demikian, mencari wawasan dan pengetahuan baru dapat mengembangkan pola pikir yang dapat membantu memandang masalah dari berbagai sudut pandang. Emosi [sunting sunting sumber] Emosi dapat mewarnai cara berpikir seseorang sebagai manusia. Namun, ketika emosi sudah mencapai intesitas tinggi akan menyebabkan stress sehingga kesulitan untuk berpikir secara efisien.[1] Emosi juga akan mengurangi kemampuan mengantarkan kepada ketidakmampuan untuk bertindak dalam kondisi yang berbeda-beda, serta tidak mampu untuk menghadapi masalah-masalahnya atau berpikir jernih dalam mencari solusinya.[23] Faktor Eksternal [sunting sunting sumber] Faktor eksternal siswa adalah faktor yang berasal dari luar siswa, yang meliputi lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial. Faktor lingkungan sosial adalah faktor yang meliputi keberadaan orang lain yang mendukung pembentukan proses penyelesaian masalah, misalnya para guru, staf administrasi, teman-teman, rekan kerja, keluarga, dan lainnya. Faktor nonsosial adalah faktor yang keberadaannya dan penggunaannya diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan belajar yang telah dirancang dan turut menentukan tingkat keberhasilan dalam belajar meliputi keberadaan gedung sekolah, tempat tinggal, alat-alat praktikum, perpustakaan, sarana prasarana dan lain-lain. Selain itu, khusus bagi siswa, model atau metode pembelajaran yang digunakan, lingkungan belajar yang diciptakan dan pemberian motivasi dari guru.[24] Referensi [sunting sunting sumber] ^ a b c d e Maulidya, Anita 2018. âBERPIKIR DAN PROBLEM SOLVINGâ. Ihya al-Arabiyah Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab dalam bahasa Inggris. iv 1 xviii. ISSN 2685-2209. ^ Sulasmono, Bambang 2016. âPROBLEM SOLVING SIGNIFIKANSI, PENGERTIAN, DAN RAGAMNYAâ. Satya Widya. 28 ii 156ââŹâ165. doi ^ Rath, Joseph; Simon, Dvorah; Langenbahn, Donna; Sherr, Rose Lynn; Diller, Leonard 2003. âGroup handling of troubleââŹÂsolving deficits in outpatients with traumatic brain injury A randomised outcome studyâ. Neuropsychological Rehabilitation â NEUROPSYCHOL REHABIL. xiii 463. doi ^ Frensch, Peter; Funke, Joachim 1995. Complex Problem SolvingââŹâThe European Perspective. New York Lawrence Erlbaum Associates. hlm. 2ââŹâiii. ISBN 0-8058-1336-v. ^ Bransford, John D. 1993. The Ideal Problem Solver A Guide for Improving Thinking, Learning, and Creativity PDF. New York W. H. Freeman and Visitor. hlm. 7ââŹâ8. ISBN 0-7167-2205-4. ^ a b c d BPMPK Kemdikbud 2016. âFaktor Penyebab Timbulnya Masalah Sosialâ. BPMPK Kemdikbud . Diakses tanggal 21 Desember 2021. ^ Brandell, Jerrold R. 1997. Theory and Practice in Clinical Social Piece of work dalam bahasa Inggris. Simon and Schuster. hlm. 189ââŹâ190. ISBN 978-0-684-82765-0. ^ Rubin, Marking; Watt, Susan; Ramelli 2012. âImmigrantsâ social integration as a function of arroyo-abstention orientation and problem-solving fashionâ. International Journal of Intercultural Relations. 36 iiiââŹâfour. doi ^ Saxena, Sumanlata 2014. âTouch on OF COGNITIVE Style ON PROBLEM SOLVING ABILITY Among UNDERGRADUATESâ. International Journal of Human Resource Management and Research IJHRMR. 4 2 59. ISSN 2249-7986. ^ Zimmermann, Bernd. âOn Mathematical Problem Solving Processes and History of Mathematicsâ. University of Jena twoââŹâ4. ^ Margrett, Jennifer A.; Marsiske, Michael 2002. âGender differences in older adultsâ everyday cognitive collaborationâ. International journal of behavioral development. 26 ane 45ââŹâ59. doi ISSN 0165-0254. PMC2909137 . PMID 20657668. ^ Antonucci, Toni C.; Ajrouch, Kristine J.; Birditt, Kira Due south. 2014. âThe Convoy Model Explaining Social Relations From a Multidisciplinary Perspectiveâ. The Gerontologist. 54 1 82ââŹâ92. doi ISSN 0016-9013. PMC3894851 . PMID 24142914. ^ DâZurilla, Thomas; Nezu, Arthur; Maydeu-Olivares, Alberto 2004. Social Trouble Solving Theory and Assessment. hlm. xi. doi ^ a b c Wertheimer, Michael 1996. âA Gimmicky Perspective on the Psychology of Productive Thinkingâ PDF. Resume The Annual Meeting of the American Psychological Association 10ââŹâ11. ^ Funke, Joachim; Frensch, Peter 1995. âComplex problem solving inquiry in Northward America and Europe An integrative reviewâ. Foreign Psychology. 5 2. ^ Runestone University. â What Is Computer science? ââŹâ Problem Solving with Algorithms and Information Structuresâ. . Diakses tanggal 2021-12-21 . ^ Tim Penyusun Shiksha Kendra. Information science â Form Xi PDF. Delhi Central Lath of Secondary Education Shiksha Kendra. hlm. 61. ^ a b c d e f g Winarso, Widodo 2014. âProblem Solving, Creativity dan Decision Making Dalam Pembelajaran Matematikaâ PDF. EduMa. 3 1 viââŹâ7. ISSN 2086-3918. ^ Aken, Joan Ernst van; Berends, Hans 2018. Problem Solving in Organizations dalam bahasa Inggris. Cambridge University Printing. hlm. thirteen. ISBN 978-1-108-41626-9. ^ Ash, Ivan; Jee, Benjamin; Wiley, Jennifer 2012-05-11. âInvestigating Insight equally Sudden Learningâ. The Periodical of Trouble Solving. 4 2 2. doi ISSN 1932-6246. ^ Funke, Joachim 2012-01-01. Circuitous Trouble Solving. Springer. hlm. 682ââŹâ685. ISBN 978-1-4419-1427-nine. ^ Kudisyah, Siti Mila; Novarina, Eka; Lukman, Hamidah Suryani 2017. âFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA KELAS X DI SMA NEGERI 2 KOTA SUKABUMIâ PDF. Seminar Nasional Pendidikan 111-112. ISBN 978-602-50088-0-1. ^ a b c Hidayati, Arini 2010. PENGARUH POSITIVE THINKING TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS II MADRASAH ALIYAH MAââŹâ˘ARIF CEPOGO, BOYOLALI TAHUN 2010. Salatiga STAIN Salatiga. hlm. 32ââŹâ35. ^ Hanifa, Nur Isnaini 2018. âANALISIS KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA KELAS X IPA PADA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYAâ. Didaktika Biologi Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi. 2 two 124. ISSN 2579-7352.
Februari 16, 2020 2 min read Ketika aktivitas pembelajaran diadakan, guru dituntut untuk mempunyai rencana dan strategi. Ini bertujuan agar siswa bisa menyerap dan memahami materi pelajaran dengan efektif dan sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan. Salah satu upaya agar tujuan tersebut terwujud maka dibentuklah beberapa model, taktik dan strategi. Salah satu metode dan model yang akan dibahas kali ini adalah problem solving. PengertianPengertian Problem Solving Menurut Para AhliArendsHamdani, 201184Hidayati 2008Crow dan Crow Hamdani, 201184Langkah-Langkah Problem Solving atau Sintaks Problem SolvingKelebihan dan KekuranganKekurangan Problem SolvingKelebihan Problem Solving Pengertian Model pembelajaran problem solving adalah alur yang dipakai untuk panduan dalam melaksanakan dan menyiapkan belajar mengajar di kelas. Metode problem solving juga bisa diartikan langkah dalam presentasi materi yang mana masalah digunakan sebagai tumpuan untuk dibahas, disintesis dan dianalisis untuk bisa memperoleh solusi/pemecahan masalah. Pengertian Problem Solving Menurut Para Ahli Arends Metode problem solving adalah pendekatan pembelajaran yang di dalamnya terdapat tujuan, langkah-langkah sebuah aktivitas, lingkungan dan manajemen pembelajaran yang ada di kelas untuk menyelesaikan masalah. Hamdani, 201184 Pembelajaran problem solving adalah aktivitas belajar mengajar yang menuntut siswa untuk bisa menemukan solusi dari masalah mulai dari masalah dalam grup maupun individu. Tujuan utama pembelajaran ini adalah untuk menyelidiki dan meneliti dasar dari pemecahan masalah. Hidayati 2008 Beliau mengungkapkan bahwa metode ini dilandasi dari kepercayaan terhadap kenyataan bahwa pembelajaran tidaklah hanya melakukan ceramah dan saling berkomunikasi dan transfer ilmu satu arah kepada peserta didik. Namun pembelajaran juga merupakan langkah untuk investigasi, menganalisa, penelitian dan berpikir secara mandiri untuk memperoleh solusi dari permasalahan. Crow dan Crow Hamdani, 201184 Berpendapat bahwa problem solving merupakan langkah untuk mempresentasikan mata pelajaran dengan memotivasi peserta didik untuk dapat menemukan solusi dari suatu masalah agar kompetensi dasar bisa diraih. Berlandaskan ungkapan para ahli di atas bisa diambil esensi, bahwa pembelajaran problem solving adalah melaksanakan pengajaran. Agar peserta didik siap menghadapi segala permasalahan baik di pelajaran dan dunia nyata. Dan peserta didik bisa menyiapkan berbagai rencana untuk mengatasi permasalahan dengan memperoleh informasi sebanyak mungkin untuk melakukan hipotesis dan melakukan kesimpulan. Langkah-Langkah Problem Solving atau Sintaks Problem Solving Terdapat enam sesi dalam model problem solving ini, berikut adalah sesi dan langkahnya Menentukan masalah yang pantas dan dirasa penting. Merumuskan Masalah Mencari dan menganalisa masalah. Memahami masalah. Memformulasikan hipotesis Menghimpun dan mengkategorikan informasi sebagai fakta dari hipotesis. Membuktikan hipotesis. Memutuskan cara penanggulangan masalah. Setelah beberapa langkah-langkah umum yang biasa dilakukan dalam pembelajaran problem solving mari kita simak langkah-langkah khusus yang terdapat pendidikan yang levelnya lebih tinggi Menjelaskan masalah. Brainstorming atau mengungkapkan semua masalah yang ada. Menghimpun data dan informasi. Melakukan diskusi terkait data dan infromasi yang ditemukan untuk menyelesaikan masalah. Mengungkapkan solusi dari masalah yang ada presentasi Melakukan evaluasi dan refleksi. Kelebihan dan Kekurangan Kekurangan Problem Solving Berikut merupakan kelemahan dari pembelajaran pemecahan masalah yang diungkapkan oleh Djamarah 201093 Siswa bisa saja sulit untuk menganalisa level kesulitan dari masalah. Ini mengacu pada level berpikir siswa pada tingkat kelas yang ada. Karena pengalaman dan pengetahuan bisa saja kurang. Pembelajaran ini memerlukan waktu yang tidak sedikit. Ini disebabkan saat proses klasifikasi atau kategorisasi masalah memerlukan waktu yang lama. Siswa belum terbiasa dengan pembelajaran problem solving. Sebab di Indonesia pada aktivitas pembelajaran sering menggunakan metode ceramah sehingga siswa jarang aktif untuk berpikir secara mandiri. Kelebihan Problem Solving Hal ini ini diungkapkan oleh Djamarah 201092, berikut diantaranya Model ini bisa menjadikan pendidikan yang ada di kelas lebih berguna secara langsung dengan dunia nyata siswa. Aktivitas problem solving bisa membuat siswa lebih fleksibel dalam menghadapi segala masalah yang ada di kehidupan, baik masalah individu dan grup. Aktivitas model pembelajaran ini memicu daya pikir siswa menjadi lebih dalam dan luas dalam menghadapi masalah dan aktivitas belajar. Siswa juga bisa lebih terstruktur dan sistematis dalam menghadapi segala permasalahan hidup.
Problem solving diperlukan dalam menjalankan bisnis, melakukan pekerjaan dan aktivitas sehari-hari. Hal ini bisa membantu Anda dalam mengatasi masalah yang terjadi di bisnis. Umumnya, akan muncul perasaan takut dan ketidaknyaman karena merasa harus segera menyelesaikan masalah tersebut. Setiap kali berusaha untuk menyelesaikannya, Anda harus memiliki keyakinan bahwa Anda mampu menyelesaikannya. Untuk mempermudah Anda menyelesaikan masalah, berikut ini kami bahas cara meningkatkan problem solving yang efektif. Apa Itu Problem Solving? Pengertian problem solving adalah kegiatan untuk mengidentifikasikan sebuah masalah, mencari tahu penyebabnya, menyeleksi daftar solusi, dan menerapkan solusi yang telah dipilih. Saat seseorang mengidentifikasikan suatu masalah, dia harus mampu membedakan mana penyebab dan mana masalahnya. Untuk menemukan akar permasalahannya, Anda perlu melihat semua faktanya. Selain itu, Anda perlu menentukan prioritas mengenai permasalahan mana yang perlu diatasi lebih dulu. Baca juga Inovasi Produk,Tujuan, Fungsi, Cara Membuatnya Tujuan Problem Solving Tujuan utama problem solving yaitu untuk memperoleh solusi yang tepat atas permasalahan yang terjadi setelah melakukan pemikiran terhadap beberapa alternatif yang ada. Jadi, hal ini bertujuan untuk menemukan solusi yang paling tepat dengan mempertimbangkan berbagai solusi yang ada agar tidak menyebabkan masalah lainnya. Ada beberapa tujuan yang bisa dicapai, yaitu Memberikan pelatihan kepada para karyawan untuk meneliti masalah dari berbagai perspektif Melatih para karyawan agar lebih berani dalam mengambil keputusan Meningkatkan kemampuan para karyawan dalam mengambil tindakan saat timbul situasi yang baru Membantu karyawan untuk menemukan langkah-langkah yang paling baik untuk menyelesaikan sebuah masalah Meningkatkan kemampuan karyawan dalam menghadapi masalah Coba juga Return on Investment, Manfaat, dan Cara Menghitungnya Tahapan Problem Solving Tahapan-tahapan dalam problem solving adalah â Mendefinisikan masalah Tahapan yang pertama adalah mendefinisikan masalah. Bila Anda menghadapi banyak masalah dalam bisnis, pastikan Anda menemukan inti permasalahannya. Anda juga bisa menanyakan pendapat rekan kerja terkait masalah tersebut. Dengan begitu, Anda bisa memperoleh berbagai perspektif yang berbeda mengenai masalah itu. â Menemukan sumber masalah Jika masalah utama sudah ditemukan, tahapan berikutnya adalah mencari tahu sumbernya. Cari tahu apakah masalah itu timbul karena kurangnya komunikasi, sistem, atau karena orang-orang yang terlibat di dalamnya. Setelah menemukan penyebabnya, Anda dan tim bisa mencari solusi untuk menyelesaikannya. â Menetapkan prioritas Salah satu langkah problem solving adalah menemukan sumber masalah adalah menetapkan prioritas. Saat melakukan brainstorming, Anda dan tim mungkin menemukan solusi untuk menyelesaikan beberapa masalah sekaligus. Namun, menyelesaikan beberapa masalah secara bersamaan sebenarnya tidak efektif. Daripada menyelesaikannya secara bersamaan, sebaiknya tetapkan prioritas masalah yang harus diselesaikan terlebih dahulu. â Merencanakan alternatif solusi Tidak semua solusi bisa berjalan sesuai rencana. Maka dari itu, Anda dan tim perlu menyiapkan alternatif-alternatif solusi untuk menyelesaikan masalah. Jadi bila solusi pertama tidak berhasil, Anda bisa mencoba untuk menggunakan alternatif solusi lainnya. â Mengimplementasikan solusi dan melakukan evaluasi Tahapan yang terakhir yaitu mengimplementasikan solusi yang telah disepakati bersama. Apabila Anda dan tim telah menemukan solusi yang terbaik, susunlah strategi, sampaikan kepada tim, dan segera terapkan solusi tersebut. Saat melakukannya, penting untuk mengumpulkan masukan dari tim serta melakukan evaluasi terhadap solusi yang telah diterapkan. Rekomendasi 22 Cara Manajemen Waktu yang Efektif untuk Pelaku Bisnis Skill yang dibutuhkan untuk Problem Solving Dalam problem solving, sebenarnya seseorang perlu menguasai beberapa skill. Berikut ini ada 11 skill yang perlu Anda miliki. 1. Kemampuan komunikasi Kemampuan komunikasi sebenarnya tidak hanya mencakup kemampuan untuk menyampaikan informasi melalui kata-kata dengan baik. Namun, kemampuan ini juga meliputi komunikasi verbal, non verbal, dan kemampuan untuk mendengarkan. Selain berfokus pada komunikasi verbal, Anda harus bisa memperhatikan mimik, gestur wajah, dan aspek nonverbal lainnya. Agar komunikasi berjalan dengan baik, semua pihak harus bisa mendengarkan dengan baik. 2. Empati Dalam melakukan interaksi sosial, seseorang juga memerlukan empati. Empati merupakan kemampuan seseorang dalam menempatkan dirinya dalam posisi orang lain dan mencoba melihat dari perspektif mereka. Ketika melakukan interaksi, Anda harus memperhatikan kondisi, perasaan, dan jalan pikiran lawan bicara. Empati membuat seseorang bisa memahami alasan orang lain dalam melakukan sesuatu. 3. Kemampuan menulis Selain melakukan komunikasi secara lisan, Anda juga perlu memiliki kemampuan dalam berkomunikasi secara tertulis. Contoh berkomunikasi secara tertulis adalah mengirimkan email kepada orang lain. Dibandingkan dengan komunikasi secara verbal, sebenarnya komunikasi tertulis memiliki kelebihan seperti bisa diperiksa terlebih dahulu sebelum dikirim. 4. Kreativitas Kreativitas memegang peranan penting dalam bisnis, mulai dari modifikasi produk sampai pembuatan sistem pemasaran. Kemampuan ini juga bisa membantu Anda menemukan solusi yang tepat dalam menghadapi masalah dan mengubahnya menjadi keuntungan. 5. Kemampuan mengambil keputusan Umumnya, seseorang akan mengambil keputusan untuk menentukan solusi yang paling dalam dalam mengatasi masalah yang ada. Mereka perlu mempertimbangkan solusi mana yang bisa memberikan hasil terbaik. Pengambilan keputusan dapat diambil berdasarkan pengalaman dan fakta. Dengan memperhatikan fakta dan pengalaman yang ada, proses pengambilan keputusan bisa dilakukan dengan baik. 6. Manajemen risiko Dalam mengatasi masalah, diperlukan kemampuan untuk manajemen risiko. Manajemen risiko merupakan cara untuk mencegah dan mempersiapkan rencana jika terjadi situasi yang tidak diharapkan. Manajemen risiko mencakup identifikasi, analisis, evaluasi, mitigasi, pemantauan risiko, dan konsultasi. Perusahaan akan menentukan apakah sebuah risiko harus dihindari atau tidak. Baca juga 10 Cara Mengatasi Resiko Usaha yang sering Dihadapi Bisnis 7. Kemampuan analisis data kuantitatif Kemampuan analisis merupakan kemampuan seseorang dalam mengumpulkan, mengorganisasi, dan mencerna informasi dan data secara rasional. Dalam kegiatan apapun termasuk dunia bisnis, diperlukan data kuantitatif. Maka dari itu, diperlukan kemampuan yang baik dalam menganalisis data kuantitatif. Kemampuan analisis dikaitkan dengan riset untuk menilai sumber data mana yang relevan dan bisa dipercaya. 8. Kecerdasan emosional Kecerdasan emosional merupakan kemampuan dalam mengendalikan emosi diri sendiri dan orang lain. Kemampuan ini bisa dilatih melalui kesadaran dan penguasaan diri. Kesadaran diri dimulai dengan mengetahui jenis emosi yang sedang dirasakan dan pengaruhnya terhadap diri sendiri dan orang lain. Penguasaan diri dimulai dengan mengetahui nilai-nilai yang menjadi prioritas bagi Anda. 9. Rapport building Rapport building berkaitan dengan proses membangun yang baik dengan orang lain. Jadi, rapport building adalah tahap awal untuk menjalin hubungan pertemanan. Memiliki relasi yang kuat dengan banyak orang cukup penting. Kemampuan ini juga membantu Anda saat ada masalah dengan klien. Rapport building dimulai dengan cara mencari persamaan antara diri sendiri dengan lawan bicara. 10. Kemampuan bekerja sama Anda perlu menciptakan kerja sama yang kuat dalam tim agar bisa mencapai tujuan. Bisnis memerlukan kerjasama yang baik di antara setiap anggotanya. Bila tim bisa bekerja sama dengan baik, maka pekerjaan tidak terhambat dan bisa diselesaikan dengan baik. Kemampuan kerjasama memerlukan empati, rapport building, komunikasi, kreativitas, kecerdasan emosional, kemampuan mengambil keputusan, dan sebagainya. 11. Kemampuan memberi dan menerima feedback Dalam memecahkan masalah, Anda perlu siap menerima feedback dari orang lain. Selain itu, ketika memiliki pendapat, Anda harus menyampaikannya dengan cara yang santun. Saat memberikan masukan kepada orang lain, Anda perlu memperhatikan momen yang tepat. Selain itu, perhatikan kondisi orang yang akan Anda beri nasihat. Baja juga Pengertian Brand Image, Indikator dan Pentingnya untuk Usaha Contoh Problem Solving Contoh problem solving kali ini berfokus pada dunia kerja, ketika wawancara kerja. Biasanya, calon karyawan akan diberikan beberapa skenario dan mereka akan ditanyai mengenai tindakan apa yang mereka ambil bila berada dalam skenario tersebut. Contoh skenarionya yaitu pelamar diminta untuk membuat jadwal sebuah proyek yang memerlukan penyelesaian secara cepat. Namun, saat mengerjakannya, pelamar mendapatkan kendala. Pelamar memerlukan informasi dari koleganya namun mereka tidak bisa dihubungi. Biasanya pelamar akan ditanyai bagaimana cara mereka menyelesaikan masalah yang muncul dalam pekerjaan itu. Dalam skenario itu, calon karyawan perlu meneliti kembali situasinya. Bila ada bagian lain dari proyek yang masih bisa dikerjakan, dia bisa mengerjakan bagian itu terlebih dahulu sampai koleganya kembali. Namun, apabila tidak ada, maka dia harus mencoba menghubungi koleganya untuk memperoleh informasi yang diperlukan. Bila ada karyawan lain di kantor yang bisa membantu, dia bisa meminta bantuannya. Dalam menyelesaikan suatu masalah memang dibutuhkan pengetahuan. Meningkatkan pengetahuan bisa membantu mempermudah penyelesaian masalah yang sedang dialami. Cara Meningkatkan Problem Solving Meningkatkan problem solving merupakan salah satu hal yang perlu dilakukan dalam bisnis. Jadi, ketika masalah datang, para pelaku bisnis siap untuk menyelesaikannya. Berikut ini adalah beberapa cara untuk meningkatkannya dengan efektif â Meningkatkan hard skill Meskipun problem solving tergolong soft skill, namun meningkatkan hard skill ternyata bisa membuat Anda lebih terampil dalam menyelesaikan masalah. Nyatanya, kemampuan ini sebenarnya tidak lepas dari hard skill. Bila Anda memiliki hard skill, Anda mengetahui teori. Dengan begitu, solusi dari masalah lebih gampang untuk dirumuskan. â Mencari peluang baru Anda bisa mengasah kemampuan ini dengan mempraktekkannya secara langsung di tempat yang berbeda-beda. Misalnya, Anda dapat melakukannya dengan mengerjakan proyek baru, bekerja sama dengan tim yang berbeda, mengikuti komunitas di luar bisnis, dan peluang lainnya. â Mengamati orang lain Cara lainnya adalah dengan mengamati cara orang lain memecahkan masalah. Coba lihat bagaimana rekan kerja atau pelaku bisnis lain menyelesaikan masalahnya. Bila mereka bisa menyelesaikannya dengan baik, Anda bisa meniru dan memodifikasi caranya. â Meningkatkan pengetahuan Tingkatkan pengetahuan tentang bisnis yang sedang Anda jalankan. Mempunyai pengetahuan yang banyak bisa membantu Anda ketika menghadapi masalah. Untuk memperdalam skill dan pengetahuan, Anda juga bisa mengikuti kursus tambahan. â Mengubah mindset Untuk meningkatkan kemampuan Anda dalam menyelesaikan permasalahan dalam bisnis, coba ubah mindset yang Anda punya. Jangan melihat masalah sebagai beban, sebaliknya pandanglah masalah sebagai tantangan yang memaksa Anda untuk bertumbuh. Dengan demikian, Anda akan lebih mudah menganalisis masalah dan menemukan solusi yang tepat. â Terus berlatih menyelesaikan masalah Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan berlatih. Anda bisa melakukan latihan dengan memakai buku-buku atau menggunakan beberapa kasus yang tersedia di internet. Cobalah untuk menyelesaikan contoh-contoh kasus yang ada kaitannya dengan bisnis. â Memakai metode mind mapping Berlatih menyelesaikan masalah dengan metode mind mapping bisa membantu Anda menemukan berbagai informasi yang Anda terima untuk memahami permasalahannya. Mind mapping juga membantu merangsang otak, meningkatkan kemampuan berpikir, membuat pikiran lebih fokus, dan membantu Anda menemukan ide-ide. â Bermain game asah otak Bila Anda mempunyai waktu luang, Anda bisa memainkan game yang bisa mengasah otak. Selain bisa memperbaiki mood, bermain game ternyata juga bisa meningkatkan daya ingat dan skill dalam menyelesaikan masalah. Contoh beberapa game yang bisa mengasah otak, antara lain sudoku, catur, dan sebagainya. â Fokus pada solusi, bukan masalah Jangan sampai pikiran Anda berfokus pada masalahnya. Bila sudah begitu, Anda justru akan memikirkan hal-hal negatif yang menghalangi Anda menyelesaikan masalahnya. Biasanya, ketika Anda fokus pada masalahnya, sulit untuk memperoleh solusi. Hadapilah masalah dengan tenang, pahami masalahnya, dan berfokuslah pada solusi yang terbaik. â Melatih kemampuan komunikasi Selain perlu berfokus pada solusi, Anda juga perlu meningkatkan skill komunikasi. Kemampuan komunikasi yang baik bisa membantu Anda merumuskan masalah dan menanganinya dengan tepat, khususnya saat masalah ini juga membuat orang lain ikut terlibat. â Membuat daftar solusi Semua solusi yang Anda pikirkan sebaiknya dicatat. Setelah semua solusi terkumpul, Anda perlu bisa menentukan solusi mana yang paling potensial. Lakukan evaluasi bersama tim dengan cara mencocokkan daftar solusi dengan masalah yang Anda alami dalam bisnis. Rekomendasi 25 Ide Bisnis Digital yang Menguntungkan di Tahun 2022 Tingkatkan Problem Solving Anda Sekarang! Demikianlah penjelasan tentang apa itu problem solving, langkah-langkah, contoh, dan cara meningkatkannya. Kemampuan dalam menyelesaikan masalah memang sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis. Kemampuan ini merupakan aset yang berarti untuk Anda, baik sekarang maupun dimasa mendatang. Setiap bisnis tentu memiliki cara untuk menyelesaikan masalahnya masing-masing. Namun sebagian besar dari mereka tentu membutuhkan data sebagai landasan untuk menyelesaikan masalah bisnis. Maka dari itu, bisnis menggunakan aplikasi CRM dari Mekari Qontak. Aplikasi CRM secara otomatis menyimpan semua data bisnis dalam satu platform. Hal ini memudahkan Anda untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi bisnis lebih akurat. Selain itu, Aplikasi CRM terbaik juga bisa diintergrasikan dengan saluran bisnis lainnya untuk mempermudah operasional bisnis. Terlebih lebih dari 3000++ perusahan telah bekerjasama dengan Mekari untuk mengembangkan usahanya. Tidak hanya itu saja, Mekari Qontak juga telah tersertifikasi ISO 27001Ă untukĂ memastikan keamanan informasi data pelanggan. Hubungi Mekari Qontak sekarang!
menemukan solusi dari permasalahan merupakan tujuan dari